kakashi

Minggu, 06 Juni 2010

Petaka, Lakers Kalah di Kandang

Malapetaka terjadi di Staples Center, Los Angeles, pagi ini (Senin, 7/6/2010). Tuan rumah Lakers harus mengakui keunggulan rival abadi mereka, Boston Celtics, dalam game II final NBA.

Perjuangan Kobe Bryant mengatasi ketertinggalan pada kuarter terakhir tak membuahkan hasil. Ray Allen yang sukses membukukan rekor baru NBA untuk tembakan tiga angka berhasil memastikan kemenangan Boston dengan poin 103-94. Saat ini posisi menjadi imbang 1-1 dari tujuh partai yang rencananya akan digelar.

Kekalahan ini merupakan pukulan berat bagi anak-anak asuhan Phil Jackson. Pasalnya, tiga pertandingan selanjutnya akan digelar di kandang Celtics di Boston. Selain itu, sejarah panjang NBA pun memperlihatkan Lakers belum mampu menunjukkan superioritasnya atas Celtics yang sudah membukukan sembilan kemenangan dalam 11 kali pertemuan pada partai final.

Akankah mimpi buruk Lakers pada final 2008 kembali terulang tahun ini?

Sejarah rivalitas Lakers vs Celtics:

1959 Boston Celtics 4–0
1962 Boston Celtics 4–3
1963 Boston Celtics 4–2
1965 Boston Celtics 4–1
1966 Boston Celtics 4–3
1968 Boston Celtics 4–2
1969 Boston Celtics 4–3
1984 Boston Celtics 4–3
1985 Los Angeles Lakers 4–2
1987 Los Angeles Lakers 4–2
2008 Boston Celtics 4–2
2010 sementara imbang 1-1

FINAL NBA : Ray Allen Cetak Rekor 3-Poin

Guard Boston Celtics, Ray Allen, menorehkan rekor baru NBA dalam pertandingan final game II antara Celtics dan Los Angeles Lakers pagi ini (Senin, 7/6/2010). Pemain bernomor punggung 20 ini mencatatkan rekor tembakan tiga angka dalam pertandingan yang saat ini tengah berlangsung di Stapless Center, LA.

Allen melesakkan 9 bola tembakan tiga angka dari 14 kali percobaannya pada dua kuarter pertama. Dengan demikian, ia menyumbangkan 27 angka bagi timnya. Capaian ini mematahkan rekor yang pernah dibuat oleh Scottie Pippen dan Kenny Smith.

Statistik pun mencatat, enam tembakan tiga angka yang melahirkan poin bagi Celtics yang dilakukan Allen merupakan umpan matang dari rekannya, Rajon Rondo. Sementara dalam pertandingan final melawan Lakers dua tahun lalu pun Allen pernah mencetak 7 tembakan tiga angka.

Pertandingan pagi ini berlangsung seru. Kedua tim beradu perolehan angka sangat ketat. Bahkan, kuarter ketiga ditutup dengan kedudukan imbang 72-72. Saat berita ini ditayangkan, pertandingan telah memasuki kuarter terakhir dengan kedudukan 90-89 untuk Lakers.

Lakers tampaknya harus menghadapi perlawanan luar biasa dari Celtics dalam game kedua ini. Selama dua kuarter awal, Celtics terus memimpin. Lakers yang sempat tertinggal 10 angka baru berhasil mengejar di akhir kuarter ketiga dengan selisih satu angka, 56-57.