film ini inspiratif banget!!! U have to watch it guys!!!
Film 3 idiots menceritakan satu hari di kehidupan Farhan Qureshi dan Raju Rastogi dalam pencarian sahabat mereka yang hilang tanpa kabar selama bertahun-tahun, Ranchhoddas Chanchad (Rancho). Dalam pencarian itu, mereka dibantu oleh seorang teman mereka, Chatur Ramalingam, yang banyak omong, suka pamer, dan penjilat. Keberadaan Chatur sebenarnya sangat menganggu Farhan dan Raju. Namun mau bagaimana lagi, faktanya, Chatur-lah yang memiliki petunjuk tentang keberadaan Rancho.
Dalam perjalanan mencari Rancho, Farhan mengingat saat-saat yang pernah dilewatinya di Imperial College of Engineering (ICE), sebuah kampus teknik ternama di India. Farhan dulunya bersekolah di ICE hanya untuk memenuhi keinginan orang tuanya, karena dalam hati kecilnya dia ingin menjadi seorang fotografer. Di ICE, semua mahasiswanya tinggal di asrama kampus. Di asrama itulah Farhan berkenalan dengan Raju dan Rancho, dua orang yang kala itu menjadi teman sekamarnya. Raju adalah seorang anak dari keluarga miskin, yang ayahnya adalah tukang pos namun berhenti karena stroke, ibunya pensiunan guru dan sakit-sakitan, dan kakak perempuannya belum juga menikah. Raju begitu diharapkan untuk mengentaskan kemiskinan keluarganya, sehingga dia akhirnya menjadi kurang percaya diri. Sementara Rancho adalah seorang anak yang jenius, kritis, dan memiliki pola pikir yang unik. Rancho memiliki sebuah mantra ajaib yang akan sering anda dengar di film ini: “AAL IZZ WELL”.
Bersama dengan Raju dan Rancho, Farhan melewati tahun-tahunnya di ICE dengan segala suka dukanya. Sifat kritis Rancho terhadap sistem pendidikan seringkali membawa mereka dalam masalah. Masalah dengan Chatur yang terobsesi menjadi nomor 1 dalam prestasi akademis, namun selalu dapat dikalahkan oleh Rancho; masalah dengan Rektor ICE, Viru Sahastrabhudde – atau mahasiswa menyebutnya dengan panggilan Virus – yang keras kepala dan selalu ingin menang; juga masalah dengan kedua orang tua Farhan dan Raju. Kendati demikian, berbagai permasalahan yang mereka temui menjadikan mereka lebih bijak dalam menghadapi hidup, juga membuat mereka menemukan jati diri mereka yang sebenarnya. Namun sayang, setelah lulus dari ICE, Rancho memilih untuk pergi tanpa berpamitan pada siapapun. Hal ini tentu membuat Farhan dan Raju merasa sangat kehilangan.
Satu hari pencarian Rancho merupakan hari yang tak terlupakan bagi Raju dan Farhan. Diawali dengan Farhan yang membuat sebuah pesawat mendarat darurat, dan Raju yang karena terburu-buru jadi lupa mengenakan celana, apa yang mereka lalui hari itu benar-benar di luar dugaan. Bertemu dengan pria misterius yang hampir saja membunuh mereka, nyaris membuang abu jenazah seseorang ke dalam toilet, menggagalkan upacara pernikahan, semua mereka jalani demi menemukan Rancho. Dengan semua pengorbanan itu, apakah akhirnya Farhan dan Raju berhasil menemukan Rancho? Well, jawabannya bisa anda dapatkan dengan menonton sendiri film ini :D
Film berdurasi sekitar 2,5 jam yang diilhami dari novel Five Points Someone karya Chetan Bhagat (lain waktu saya akan menuliskan resensi novelnya) ini menurut saya pribadi merupakan film yang sangat menghibur. Bumbu komedinya dapat membuat anda tertawa sampai sakit perut, sementara drama tentang persahabatan dan kekeluargaannya juga begitu menyentuh hati. Lebih dari itu, film ini mengkritik dengan tajam sistem pendidikan yang banyak digunakan saat ini. Saya sepakat dengan apa yang dikatakan Rancho:
apalah artinya menghafal sesuatu jika tidak memahami maknanya?
Atau jika saya modifikasi dengan kata-kata saya sendiri:
untuk apa belajar jika hanya ingin mengejar nilai bagus?
Saya tidak mengatakan bahwa nilai itu tidak penting. Nilai itu penting, namun ilmu berkali-kali lipat lebih penting daripada sekedar nilai. Contohnya, apa artinya nilai A dalam pelajaran pemrograman jika selalu kelabakan saat disuruh membuat program? Jika kita hanya menginginkan nilai yang bagus, kita cenderung akan menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Setelah dapat nilai yang bagus, selesai, tidak pernah kita mencoba untuk bisa memahaminya. Tapi sebaliknya, jika kita ingin menguasai ilmunya, kita pasti akan terus berusaha lagi dan lagi hingga kita bisa. Dan jika kita sudah bisa, nilai bagus bukan perkara yang sulit. Dan yang lebih penting lagi, kita bisa mengaplikasikan ilmu yang kita peroleh ke dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah itu akan lebih indah? ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar